Kamis, 17 November 2011

Definisi Gerabah

          Gerabah atau terracotta adalah segala macam benda yang dibuat dari tanah liat, setelah kering kemudian dibakar hingga pijar dengan suhu rendah yaitu antara 950 oC sampai 1150 oC, setelah itu didinginkan sehingga menjadi keras. Seperti keramik Plered Purwakarta, Kasongan, Keramik Pejaten, Keramik Betek Malang, Bali dan lain-lain.
          Gerabah atau keramik bakaran rendah pada umumnya berpori (porus), sehingga air di dalamnya dapat merembes keluar melalui pori-pori dindingnya. Sering kita jumpai kendi terbuat dari tanah liat merah setelah diisi air tampak basah bagian dinding luarnya.
          Gerabah termasuk dalam golongan keramik, adapun penggolongannnya dapat dibedakan sebagai berikut:
A. Keramik berdasarkan suhu bakarnya dapat dibedakan menjadi:
          1. Keramik pembakaran suhu rendah. “gerabah” suhu: 950 oC - 1150 oC
          2. Pembakaran suhu sedang “Stoneware” suhu: 1190 oC - 1350 oC
          3. Pembakaran suhu tinggi “Porselin” suhu: 1300 oC - 1390 oC

Berikut adalah tabel perubahan material keramik yang terjadi selama proses pembakaran dalam tungku.
Suhu Bakar Perubahan-perubahan fisika dan kimia massa badan tanah liat yang terjadi dalam tungku pembakaran
100 oC Semua air bebas menguap, Tanah liat menjadi kering total.
200 oC Semua air mekanis menguap.
300 oC Bahan-bahan organik seperti humus, zat renik terbakar habis sehingga terjadi perubahan bentuk Kristal kwarsa (crystobalit) disertai pemuaian volume.
400 oC Gas-gas karbon monoksida terbentuk, sehingga atmosfir dalam tungku agak berasap.
500 oC - 550 oC Warna api pembakaran, merah agak gelap.
550 oC - 700 oC Struktur tanah liat berubah menjadi keramik, terjadi perubahan Kristal. Warna api merah menyala. Bila menggunakan glasir, glasir akan mulai mengeras.
800 oC - 900 oC Warna api pembakaran menjadi merah seperti buah cheri, pada saat ini proses “sinterring”, yaitu saling mendekatnya pertikel-partikel tanah liat sehingga struktur menjadi kokoh, tetapi belum melebur. Hampir semua karbonat dan sulfat terbakar, peristwa ini juga disebut kalsinasi atau pembakaran biskuit.
900 oC - 1050 oC Warna api merah/jingga. Tanah earthenware mulai vitrivikasi.
1050 oC - 1100 oC Warna api jingga terang. Bila digunakan glasir timbal mentah atau glasir frit, glasir tersebut melebur. Semua jenis tanah liat earthenware akan matang/vitrivikasi maksimal.
1100 oC - 1200 oC Warna api jingga pucat mengarah ke kuning. Semua jenis tanah liat earthenware akan berubah bentuk dan meleleh.
1200 oC - 1300 oC Warna api putih, semua jenis tanah liat sekunder seperti stoneware akan vetrivikasi.
1300 oC - 1400 oC Warna api putih. Semua jenis tanah liat porselin bervitrifikasi. Tanah liat stoneware akan berubah bentuk dan mencair.
Pada semua perubahan suhu, dari mulai menguapnya air bebas sampai denga proses vitrifkasi akan terjadi penyusutan volume, artinya benda akan menjadi lebih kecil setelah dibakar.

B. Keramik berdasarkan jenis tanah liat pembentuknya
     1. Keramik jenis earthenware/gerabah (terrakota)
Dapat disebut juga tanah liat merah, bahan ini sangat banyak terdapat di alam. Tingkat keplastsannya cukup, sehingga mudah dibentuk, warna bakar merah coklat dan titik leburnya sekitar 1100 oC s/d 1200 oC. banyak digunakan di industry bata genteng dan gerabah kasar dan halus. Warna alaminya tidak merah terang tetapi merah karat, bila di glasir warnanya akan lebih kaya, khususnya dengan glasir timbal.
     2. Keramik stoneware
Titik lebur tanah liat stoneware bias mencapai suhu 1400 oC. biasanya berwarna abu-abu, plastis, mempunyai sifat tahan api dan mempunyai ukuran butur yang tidak terlalu halus. Biasanya digunakan sebagai bahan utama pembuatan keramik rumah tangga. Setelah suhu pembakaran mencapai ±1250 oC,sifat fisiknya berubah menjadi keras seperti batu, padat, kedap air dan bila diketuk bersuara nyaring.

C. Sedangkan kategori menurut kebutuhannya, keramik dapat dibedakan menjadi:
    1. Keramik untuk produk interior dan eksterior
    2. Keramik untuk perkakas refractory
    3. Keramik untuk sarana upacara keagamaan
    4. Keramik untuk hiasan/souvenir
    5. Keramik untuk sarana ekspresi seni

Berikut adalah beberapa contoh gerabah yang pernah saya buat semasa kuliah :








lha ini pemandangane pas waktu keramik awal dibakar dalam tungku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar